Perilaku kerja prestatif
artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. Seorang wirausaha
yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap
pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha yang
menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan
seorang wirausaha.
Karakteristik wirausaha yang
berperilaku kerja prestatif
• Ada 4 sisi potensial
manuasia menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s First yaitu:
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat
• Karakteristik perilaku
kerja prestatif menurut para ahli yaitu :
1. Zimmerer
a. Komitme tinggi terhadap tugasnya
b. Bertanggung jawab
c. Yakin pada dirinya
d. Kreatif dan fleksibel
e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g. Ingin memperoleh balikan dengan segera
h. Energik
i. Motivasi untuk lebih unggul
j. Berorientasi ke masa depan
k. Mau belajar dari kegagalan
l. Mempunyai kemampuan memimpin
1. Zimmerer
a. Komitme tinggi terhadap tugasnya
b. Bertanggung jawab
c. Yakin pada dirinya
d. Kreatif dan fleksibel
e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g. Ingin memperoleh balikan dengan segera
h. Energik
i. Motivasi untuk lebih unggul
j. Berorientasi ke masa depan
k. Mau belajar dari kegagalan
l. Mempunyai kemampuan memimpin
2. Murpy dan Peck
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
Menurut Casson, kemampuan yang harus
dimiliki seseorang wirausaha, yaitu:
- Self knowledge (pengetahuan tentang usaha)
- Imagination (imajinasi, ide)
- Practical Knowledge (pengetahuan praktis tentang teknik,
desain, processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran)
- Foresight (berpandangan jauh ke depan)
- Computational Skill (kemampuan untuk berhitung dan
memprediksi keadaan di masa yang akan datang)
- Communication Skill (kemampuan untuk berkomunikasi,
bergaul dengan orang lain)
-
Prinsip dalam bekerja secara prestatif, menggunakan 3 H, yaitu:
Heart (bekerja dengan hati tulus, sesulit
apapun pekerjaan, jika dikerjakan dengan tulus, ikhlas, dan
sepenuh hati pasti akan
berhasil dengan baik)
Hard (bekerja keras untuk meraih apa yang
kita inginkan)
Head (bekerja dengan keahlian dan
keterampilan yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan yang
dilakukan secara cerdas)
• Ciri dan sifat kerja
prestatif
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri – ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri – ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
Ciri – ciri Prestatif Sifat – sifat profil wirausahawan
Percaya diri
Berorientasi pada hasil
Pengambilan resiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Percaya diri
Berorientasi pada hasil
Pengambilan resiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
C. Bentuk – bentuk kerja prestatif
1. Kerja ikhlas
Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.
Contohnya :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas – pasan, namun tetap bekerja dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata – mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja mawas terhadap emosional
Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
Contohnya :
Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja cerdas
Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya :
Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.
4. Kerja keras
Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi.
Contohnya :
Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat pagi – pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang – kadang membawa obor penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai laku kadang kala sampai siang baru laku.
5. Kerja tuntas
Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
Contohnya :
Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba.
Dalam lingkungan keluarga
orang tua adalah pemegang otoritas,sehingga peranannya sangat menentukan
pembentukan kerja prestatif pada anak.dengan penanaman disiplin dan ketegasan
dalam mendidik anak akan memotivasi anak untuk berperilaku prestatif dalam
menjalankan kehidupan sehari hari di lingkungan keluarga.contoh yang baik dari
orang tua tidak kalah penting dalm pembentukan kerja prestatif tersebur
pengaturan dan pembagian pekerjaan dalam rumah yang diatur secara proposional
pada masing masing anggota keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan
sikap prestatif pada seorang anak.
Lingkungan sekolah merupakan kelanjutan bagi
lingkungan keluarga .lingkungan ini cukup besar pengaruhnya terhadap kemampluan
berpikir anak untuk menghasilkan pola pikir prestatif.
Pengaruh pola pikir prestatif tersebut berasal daru
guru dan kawan kawan sekolahnya selain bertugas mengajar guru diharpaknan dapat
mendidik dan memberi serta mengkoordinasi tiap tiap siswa agar termotivasi
untuk memiliki perilaku kerja prestatif salah satu caranya adalah dengan
memberi tugas tugas yang ada kaitannyaja dengan materi pelajaran sekaligus
mendorong pola pikir prestatif. Tugas tugas yang ada kaitannya dengan materi
pelajaran sekaligus mendorong pola pikir prestatif. Tugas tugas untuk siwa bias
diberikan di berikan di sekolah bias juga diberikan sebagai tugas rumah untuk
mengamati lingkungan sekitarnya sekaligus memberi penilaian dan kesan sehingga
siswa terbiasa untuk berfikir menganalisa , dan selalu ingin maju.
Dilingkungan masyarakat pola pikir prestatif bisa
dibentuk dan dilantik oleh masing masing anggotanya .kegiatan kegiatan dalam
masyarakat baik yang digerakkan oleh perorangan ataupun oleh lembga
kemasyarakatan banyak yang dapat membantu mendorong timbulnya pola piker
kreatif anggota masyarakat kegiatan sosialnya yang bertujuan membantu sesame
ataupun kegiatan untuk mencapai perbaikan hidup harus didasari dengan perilakui
kerja prestatif. Hampir semua kegiatan manusia mulai dari pendidikan desehatan
keagamaan dan kegiatan social lainnya bisa membentuk pola pikir prestatif
sehingga akan tercipta tatanan masyarakat yang harmonis dan serasi.
Dalam desakan era global yang
deras ini, tentu kita tidak ingin hanya menjadi penonton pasif dalam menyambut
tantangan global yang ada. Sikap negatif ini hanya akan menjadi objek
ekploitasi sepihak yang merugikan belaka atas keganasan era global yang ada.
Bila kita tidak siap menghadapi era global, maka kita akan tertelan oleh negara
yang lebih siap. Keadaan dilematis inilah yang kita alami saat ini, dimana
ditengah gencarnya perdagangan global yang melanda kita hanya menjadi objek
pesakitan belaka.
Wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam
menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah.
4. Beberapa falsafah untuk bekerja prestatif adalah :
a. Kegagalan usaha diterima sebagai pengalaman.
b. Terimalah apa adanya dan kurangilah kekurangan- kekurangannya.
c. Adanya keberhasilan berusaha setelah mengalami kelemahan.
d. Risiko kegagalan selalu ada tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
e. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
a. Kegagalan usaha diterima sebagai pengalaman.
b. Terimalah apa adanya dan kurangilah kekurangan- kekurangannya.
c. Adanya keberhasilan berusaha setelah mengalami kelemahan.
d. Risiko kegagalan selalu ada tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
e. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
5. Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaiakan tepat waktu
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
6. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara
daya usaha dan hasil usaha, antara pengeluaran dan pendapatan.
7. Beberapa perencanaan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien
adalah : masa inkubasi, analisis sumber perencanaan, sasaran jelas, realistis,
dan menggairahkan.
8. Pentingnya bekerja prestatif, efektif, dan efisien melalui latihan adalah
:
a. Meningkatkan kemampuan bekerja secara secara prestatif, efektif, dan efisien.
b. Pengawasan dalam bekerja.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
d. Mencapai efektivitas dan efisiensi.
a. Meningkatkan kemampuan bekerja secara secara prestatif, efektif, dan efisien.
b. Pengawasan dalam bekerja.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
d. Mencapai efektivitas dan efisiensi.
9. Bentuk-bentuk kerja prestatif : kerja ikhlas, kerja mawas terhadap
emosional, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas.
Adapun manfaat kerja prestatif para wirausaha terhadap usahanya dan pembangunan bangsa dan negara yaitu :
1. meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi dan konsumsi
2. meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahang usahanya
3. meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya
4. meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel
5. meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya
6. meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya
7. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab
8. mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya
9. meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan
10. meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerjanya
Adapun manfaat kerja prestatif para wirausaha terhadap usahanya dan pembangunan bangsa dan negara yaitu :
1. meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi dan konsumsi
2. meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahang usahanya
3. meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya
4. meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel
5. meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya
6. meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya
7. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab
8. mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya
9. meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan
10. meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerjanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar